Pengalamanku Gagal SNMPTN dan Caraku untuk Bangkit
Berhubung ini lagi musim SNMPTN, aku jadi pengen share pengalamanku saat ikut SNMPTN dan TIDAK LOLOS. Untungnya aku punya banyak cadangan waktu itu.
Foto di atas adalah punya adekku yang ikut SNMPTN 2022 juga, dan tidak lolos. Dia juga udah aku kasih tau tentang ceritaku ini biar bisa segera bangkit juga.
Sebagai informasi, aku dulu adalah anak IPA dan lintas jurusan. Jadi aku juga mau share beberapa hal yang menurutku bisa menyebabkan kamu nggak lolos SNMPTN. Mungkin kamu bisa lihat daftar isinya dulu biar tau gambaran besar yang aku mau bahas.
Daftar Isi
Masa-masa Bingung Memilih Jurusan
Aku kan dulu anak IPA. Waktu itu aku masih belum yakin mau kuliah jurusan apa. Aku suka banyak hal. Aku suka Matematika dan Biologi tapi nggak bisa Fisika dan Kimia. Aku suka Bahasa Inggris, Psikologi, dan banyak lagi. Jadi tuh susah banget buat menentukan aku pengen pilih jurusan apa pas kuliah.
Jadinya aku eksplor banyak hal. Aku ikut segala jenis tryout yang ada saat itu. Aku sempat ikut tryout STAN dan STIS. Aku juga ikut try out SBMPTN Saintek. Tiap ada tryout buat masuk perguruan tinggi, langsung aku ikuti.
Ada satu pengalaman lucu pas tryout. Aku waktu itu akhirnya yakin buat milih jurusan Sastra Inggris. Tapi aku belum terlalu ngerti apa itu Soshum dan Saintek. Terus aku kan ikut try out. Aku ikut try out nya Saintek. Kakak panitia yang di ruangan try out waktu itu bilang gini, “Kalau Saintek nggak ada pilihan jurusan bahasa inggris, Dek. “ *crying
Terus kakaknya kasih aku saran, ”Ini kamu coba pilih Matematika aja, ya”.
“Nggak usah, Kak. Aku kosongin aja nggak papa,” jawabku gitu. Padahal tuh kita disuruh ngisi jurusan ya buat memprediksi posisi kita di antara para pesaing dengan minat jurusan yang sama.
Jadi tuh aku bener-bener yang nggak tau apa-apa tentang jurusan Saintek dan Soshum.
Aku ikut tryout nya sekitar bulan Januari. Jadi ya belum ada pengumuman SNMPTN (daftar aja belum 🙂 . Tapi waktu itu emang aku mengantisipasi banyak hal, takutnya kalau aku nggak lolos SNMPTN, biar masih punya cadangan. Eh, ternyata bener 🙂
Jadi aku ikut Tryout SBMPTN, Tryout STAN, Tryout STIS, beli buku SBMPTN bahkan sebelum pengumuman SNMPTN itu sendiri.
Karena aku takut banget pas gagal SNMPTN dan nggak dapat jurusan kuliah, karena sebenernya aku nggak pinter-pinter amat 🙂
Tapi untungnya aku masuk siswa eligible. Kalau diurutin rangking rata-rata paralel mungkin di angka 13 atau 15 lah ya. Tapi tuh aku awalnya rangking 70 dari 140 siswa pas semester 1. Terus pas semester 2 naik jadi rangking 30-an. Baru deh pas semester 3, 4, 5, rangkingku naik jadi di angka belasan. Ya meskipun agak insecure, aku jadi merasa ada harapan, karena rangkingku naik terus.
Pilihan jurusan SNMPTN
Waktu itu, ketentuan dari panitia seleksi, siswa boleh memilih maksimal 3 pilihan jurusan dari maksimal 2 PTN. Tapi waktu itu aku nggak pengen yang lain-lain, aku pilihnya dua aja.
1.Matematika UNNES
2.Sastra Inggris UNNES
3. –
Aku pilih itu juga sebenarnya atas bimbingan dari guru BK. Beliau mewanti-wanti aku buat jangan lintas jurusan karena peluangnya kecil banget. Tapi ya gimana, ya, namanya juga aku akhirnya pengen banget ambil Bahasa Inggris, jadi ya tetep aku ambil. Tapi aku pake trik taruh Matematika di pilihan pertama.
Aku pilih Matematika karena kebetulan Matematika adalah yang paling aku suka dari keseluruhan mapel peminatan IPA. Nah, yang kedua itu Sastra Inggris karena aku suka itu. Di SMA ku kan ada lintas minat ya. Aku milihnya Bahasa Inggris (pilihannya waktu itu Bahasa Inggris sama Ekonomi).
Detik-detik Pengumuman SNMPTN
Tiba pengumuman SNMPTN, aku harap-harap cemas buat buka website SNMPTN. Dan ternyata aku nggak lolos. Ya sedih, sih. Tapi ya gimana lagi, kan? Waktu itu yang lolos SNMPTN di angkatanku itu kalau nggak salah ingat 9 orang dari 140 anak IPA. Aku kurang tau ya yang anak IPS yang lolos berapa, tapi sepengalamanku, anak IPS tuh justru lebih banyak yang lolos SNMPTN. Tau nggak sebabnya apa?
Anak IPS banyak yang lolos SNMPTN karena kebanyakan dari mereka sudah tau apa yang menjadi pilihannya. Kebanyakan dari mereka milih jurusan yang memang sesuai, dan nggak lintas jurusan. Jadi, kalau ada yang pengen tau, lintas jurusan itu boleh tetapi bakal mempersempit peluangmu karena panitia bakal memprioritaskan yang jurusannya linier.
Apakah Lintas Jurusan Bisa Lolos SNMPTN? Bisa, Asal …
Aku punya kakak kelas anak IPA juga. Dan dia itu emang berprestasi banget. Dia ikut OSIS dan banyak organisasi lainnya kayak mading, dan lain-lain. Aktif banget pokokny. Ditambah lagi, dia sering ikut lomba kayak pidato, cerpen, puisi, dan rata-rata dia menang. Nah, pas SNMPTN dia ambil jurusan Bahasa Indonesia. Auto lolos, dong. Padal lintas jurusan juga, kan? Ya karena dia punya banyak prestasi. Dia cantumkan banyak sertifikat kejuaraan juga pas daftar.
Nah, kalau nggak punya sertifikat apa-apa kayak aku, ya, pasrah :D, karena pasti yang diprioritaskan adalah dari anak bahasa juga. Kayak temen-temenku yang aku tanyain, yang lolos SNMPTN di jurusan Sastra Inggris ya pasti dulunya dari SMA Bahasa.
Jadi udah nggak perlu insecure lagi, ya? Yang dinilai itu adalah asal jurusan SMA dan prestasimu.
Lanjut ke bab selanjutnya 🙂
Perjuanganku setelah gagal SNMPTN
Ya, setelah gagal SNMPTN, aku merasa perlu untuk bangkit. Ya, nangis, sih, tapi kayak cuma sehari doang, karena aku sadar aku masih punya banyak kesempatan. (Spoiler, di bawah ini bakal ada cerita aku nangis bombay :D)
Setelah gagal SNMPTN, aku mulai belajar SBMPTN. Kali ini aku sudah mantap, aku mau ambil SBMPTN Soshum. Kenapa kok nggak ambil SBMPTN Campuran aja? Otakku nggak nyampe 🙂
Jadi, satu saran lagi dari aku.
1.Usahakan jangan lintas jurusan pas SNMPTN, kecuali punya prestasi
2.Jangan ambil SBMPTN Campuran kalau otaknya nggak nyampe 🙂
Pilihan jurusan saat SBMPTN
Nah, berhubung aku ambilnya Soshum, pilihanku dulu gini:
1.Sastra Inggris UNS
2.Sastra Inggris UNNES
3.Sastra Perancis UNNES
Ingat, dulu emang boleh ambil 3, ya (kalau sekarang 2).
Kalau pada zamanku dulu, Sastra Inggris UNS daya tampung 30, peminat 900. Sastra Inggris UNNES juga mirip-mirip. Nah, kalau Sastra Perancis, daya tampung 30, peminat 90. Ini semua cuma kisaran aja ya, tapi emang di angka segitu.
Kalau kamu lihat, Sastra Prancis kan kayak longgar banget, ya. Jadi tuh aku kayak bener-bener persiapan banget ambil yang keketatannya longgar buat jaga-jaga.
Tau, nggak, sih, kenapa kok Sastra Prancis peminatnya sedikit? Ya, karena susah. Dibandingkan Bahasa Inggris yang kita sudah belajar dari SD, Bahasa Prancis hanya dipelajari oleh orang-orang tertentu, lulusan SMA Bahasa misalnya.
Ini sama kasusnya kayak Matematika dan Fisika. Jamanku dulu, Matematika tuh peminatnya banyakkkk banget (aku aja ambil Matematika di SNMPTN nggak lolos kan 🙂 . Nah, tapi, Fisika tuh sepi banget peminatnya. Karena ya itu, Fisika itu susah buat sebagian orang, dan aku tuh selalu ngerasa hanya manusia-manusia spesial yang bisa ngerti Fisika 🙂
Nah, balik lagi ke pilihan jurusan SBMPTN.
Aku taruh Sastra Inggris di pilihan 1 dan 2, lalu Sastra Prancis di pilihan 3. Ini semata-mata berdasarkan jumlah peminatnya. Jadi kalau aku nggak lolos di Sastra Inggris, aku bakal (kemungkinan) lolos di Sastra Prancis.
Ya, aku tau banget sih konsekuensi kalau aku lolosnya di pilihan Sastra Prancis, yaitu aku bener-bener harus belajar dari awal. Aku insecure banget tapi aku harus siap.
Tapi untungnya aku lolosnya di Sastra Inggris. Meskipun aku agak ketinggalan juga dibanding teman-temanku yang murni dari jurusan SMA Bahasa, tapi aku berkomitmen untuk mengejar ketertinggalan itu. Sampai akhirnya aku udah lulus dari Sastra Inggris sekarang :D. Nanti aku bakal share juga struggle dan perjuanganku saat belajar Bahasa Inggris juga, karena itu juga bukan hal yang gampang buat introvert kayak aku.
Tips dan Strategi SNMPTN dan SBMPTN
Tips strategi SNMPTN versi aku
1.Jangan lintas jurusan
2.Kalau lintas jurusan harus punya sertifikat prestasi
3.Rangking paralel tinggi bukan jaminan lolos SNMPTN
4.Pelajari strategi penempatan jurusan
5.Instropeksi diri
6.Tetap mempersiapkan diri untuk seleksi lainnya
7.Gagal SNMPTN bukan akhir dari segalanya
Tips strategi SBMPTN versi aku
1.Boleh lintas jurusan (sama sekali tidak mempengaruhi penilaian)
2.Jangan ambil campuran (fokuskan salah satu, Saintek atau Soshum)
3.Latihan mengerjakan soal (agar lebih terbiasa)
4.Mempelajari materi yang belum paham
5.Strategi pemilihan jurusan juga penting (boleh baca lagi contoh yang aku tulis)
6.Tetap mempersiapkan diri untuk seleksi lainnya
Nah, jadi itu, sih, pengalamanku ikut SNMPTN dan SBMPTN yang akhirnya lolos lewat SBMPTN.
Oiya, tadi aku janji mau share pengalamanku yang bikin aku nangis bombay? 😀
Pengalamanku Nangis Bombay
Kalau yang ini adalah pengalamanku saat gagal masuk STIS. Jadi tuh dulu aku ikut tes masuk STIS juga. Aku udah lolos dari tahap 1 sampai tahap 3 (dari Tes Matematika dan bahasa Inggris, Tes CPNS, Tes Psikotes). Aku gagalnya di tahap psikotes. Jadi abis psikotes tuh harusnya lanjut ke tes kesehatan. Tapi aku nggak sampe ke tes kesehatan karena udah gagal di tahap sebelumnya. Beuh, sakit banget, sih, rasanya. Bahkan sampe sekarang udah lulus kuliah aja masih kerasa sakitnya. Bayangin dong, udah 4 tahun nggak bisa move on 😀
Kamu bisa baca pengalamanku di Pengalaman Tes Masuk STIS.
Kalau kamu tertarik dengan sekolah kedinasan lainnya juga boleh baca Kupas Tuntas Sekolah Kedinasan yang berisi seluruh sekolah kedinasan terlengkap. Save aja dulu buat nanti 🙂
Yang mau langsung daftar SBMPTN, yok gassin : portal.ltmpt.ac.id
Kalau nggak lolos SNMPTN boleh ikut SBMPTN?
Jawabannya, boleh banget. Siswa yang tidak lolos SNMPTN boleh mendaftar SBMPTN. Boleh mendaftar kedinasan. Boleh mendaftar seleksi mandiri.
Jadi, buat kamu yang mungkin sekarang belum lulus seleksi Perguruan Tinggi, jangan patah semangat, ya. Kita nggak pernah tahu masa depan akan seperti apa. Kamu masih muda, kesempatanmu masih banyak. Tetap semangat #MenjemputKesempatan.
Kamu punya topik menarik buat aku bahas? Tulis di kolom komen, ya!
4 Comments
immediate reopro app
It will go!
immediate reopro alora lexipro
Please, more details
immediate reopro alora lexipro
Very good idea
immediate reopro alora lexipro
You are not right. I’m sure. Let’s discuss this. Email me at PM, we will talk.